Pemilihan umum 2024 tinggal hitungan pekan lagi. Hasil jajak pendapat Litbang Kompas ada 28,7 prosen calon pemberi suara belum menentukan pilihannya pada pemilu presiden yang akan datang.
Angka ini melonjak lebih dari 10 prosen jika dibandingkan dengan pemilu presiden tahun 2019 yang hanya diikuti oleh dua pasangan calon presiden.
Fenomena ini tentu menarik untuk dikaji terkait dengan dinamika pemilih dan merupakan hambatan dalam proses demokrasi yang sedang bertumbuh di negeri ini.
Melihat fenomena yang tidak lazim ini beruntun pertanyaan yang mengemukakan.
Siapa mereka, mengapa terjadi, bagaimana dan siapa melakukannya, serta kemana mereka akan berlabuh?
Sederet pertanyaan diatas, tidak mudah untuk dijawab dan pastinya harus dilakukan riset secara menyeluruh dan komprehensif yang membutuhkan waktu yang lama.
Oleh karena metodologi diatas belum memungkinkan untuk dilaksanakan dalam waktu dekat, maka hipotesis dan pertanyaan- pertanyaan tersebut dapat diuraikan dengan asumsi-asumsi sederhana berikut.
1. Siapa mereka? Mereka umumnya pemilih pemula yang belum berpengalaman dan relatif sedikit dari golongan generasi tua atau senior berumur lebih dari 60 tahun.
2. Mengapa masih undecided? Bagi pemilih pemula sebagai bentuk kritis mereka terhadap suatu pilihan dan mereka beranggapan bahwa memilih bukan suatu hal yang coba-coba, apa lagi memilih seorang presiden, yang jika keliru akan berdampak kepada masa depan mereka, yang relatif panjang.