Saat paling miskin ketika anak atau orang tua sakit parah, mau berobat ngga punya duit, mau ke alternatif buat ongkos kesana aja ngga punya duit sementara anak atau orang tua kita sudah sekarat.
Itu sih semua sudah lewat... sudah kulalui... rasanya memang perih. Seperti cambukan ditengah hari yang panas, lukanya ditetes dengan air jeruk nipis... miris!
Untuk jadi kaya gampang...
1. Mulailah menjadi orang yang merasa kaya. Yah itu tadi, kalau mau makan ngga perlu tanya harganya berapa, kalau mau beli barang (terutama dengan penjual yang udah tua renta) ngga usah nawar. Kalau ada orang yang mau pinjam uang, ngga usah diwawancara keperluannya apa, apalagi sampai studi banding dulu.
2. Hiduplah pas-pasan; pas mau makan ada uang, pas mau berobat ada uang, pas mau meninggal punya kain kafan, pas mau dikubur, kuburannya udah dibayar, pas mau ngasih warisan bukan utang, pas mau kuliah udah bayar didepan, pokoknya pas-pasan. Pas mau bikin rumah uangnya ada, pas anak masuk sekolah, udah lunas.
3. Bebas dari rentenir; baik yang rentenir kelas teri atau rentenir kelas kakap. Kalau sekarang masih punya cicilan, usahan tidak lebih dari 30% penghasilan kita. Yu kita hitung...
4. Muzakki; orang yang sanggup bayar zakat. Biasanya kalau uang sudah ditangan, kita lupa bahwa ada 2,5% hak orang lain disitu. Nah kalau kita ingin merasa kaya, setelah utang-utang kita lunas, bayar dah tuh zakat. Idealnya kalau mau ngasih zakat sama orang yang tidak kenal kita. Jadi orangnya ngga mesti tau kita. Apalagi sampai ngundang wartawan segala untuk meliput... itu sih keriaan namanya.
Kalau keempat rasa ini sudah ada dalam diri kita, dijamin sehat, migren hilang, sakit maagh sembuh, shalat jadi khusyu', tidur nyenyak... nulis enak, makan kenyang... apa lagi yang dicari... mau meninggal juga sudah siap ! Iya kan... Selamat jadi orang kaya
