Karena saya terlalu bodoh dan tidak tahu untuk memberikan komentar. Itu adalah premis dasar saya dalam merangkai tulisan ini. Terlalu banyak isu yang ada di dunia untuk diketahui secara mendalam, bahkan untuk dicermati secara ringan permukannya saja. Mata cuma dua tidak bisa melihat apa yang terjadi di dalam tembok rumah tetangga. Telinga cuma dua tidak bisa dipakai buat nguping obrolan di angkringan pinggir jalan raya. Kita punya mulut yang bisa digunakan untuk melemparkan berbagai pernyataan, yang belakangan ini diganti perannya oleh sepuluh jari tangan untuk menulis di kolom komentar media daring. Namun kelapangan pikiran dapat digunakan untuk memilih dan memilah apa informasi yang masuk dan pernyataan yang dikeluarkan.
KEMBALI KE ARTIKEL