Setidaknya masyarakat Jakarta bahkan Indonesia mulai meragukan kegiatan aksi atas nama Islam yang dikomandoi oleh sekelompok orang yang mengatasnamakan dirinya sebagai “ulama”. Aksi 313 menjadi jembatan untuk membuka kesadaran publik bahwa aksi-aksi yang pernah dilakukan selama ini sebenarnya sarat dengan muatan politis dan diarahkan untuk menggagalkan Busuki Tjahaja Purnama (Ahok) menjadi gubernur DKI Jakarta. Maka tidak heran sebagian dari peserta aksi menggunakan simbol-simbol politik dari pasangan calon gubernur tertentu agar dipilih oleh masyarakat di tempat pemungutan suara nantinya. Sebagian besar peserta aksi 313 nampak mempublikasikan gerakan dan simbol politik yang sering digunakan oleh pasangan nomor urut 3 Anies Baswedan dan Sandiaga Uno (Anies-Sandi) dalam setiap kampanyenya. Fenomena itu sungguh membuat umat Islam di Jakarta dan Indonesia prihatin karena ternyata isu penistaan agama dijadikan barang dagangan untuk kepentingan pemenangan pasangan calon gubernur DKI Jakarta.
KEMBALI KE ARTIKEL