Mohon tunggu...
KOMENTAR
Pendidikan

Ketika Kuliah Saja Tidak Cukup

10 April 2012   03:56 Diperbarui: 25 Juni 2015   06:48 405 0
Seorang supir taksi di New York, anggap saja namanya Johny, laki-laki berusia 35 tahun, suatu hari bertemu teman semasa SMA yang hari itu kebetulan naik kedalam taksinya. "Hey, Arthur!" kata Johny. "Apa kabarmu? Sudah lama kita tidak berjumpa sejak belasan tahun yang lalu? Kerja dimana sekarang? Kau kelihatan rapi sekali!" lalu Arthur menjawab, "Hey Johny.. Senang bertemu denganmu! Tolong antar saya ke konvensi luar angkasa yang diadakan NASA. Hari ini saya bertugas menjadi pembicara disana."

Dua laki-laki, sama-sama orang Amerika, berada di tingkat usia yang sama, bahkan keduanya lulus dari SMA yang sama. Kenapa pilihan karir mereka begitu berbeda? Johny menjadi supir taksi, sementara Arthur menjadi ilmuwan NASA yang sukses.

Begitu pula dengan tayangan di National Geographic Channel yang meliput pembangunan stasiun dan rel kereta api bawah tanah di negara Turki. Dari seluruh nara sumber yang berbicara di tayangan ini, perwakilan pihak insiyur dan project manager adalah orang-orang Eropa dan Amerika, sementara warga lokal Turki hanya bertindak sebagai perwakilan pemerintah. Sebagian besar warga lokal bekerja di posisi paling rendah: kuli bangunan. Usia mereka kurang lebih sama, tetapi seperti halnya Johny dan Arthur, kehidupan para insinyur dan kuli bangunan tersebut jelas berbeda.

Apa yang menyebabkan perbedaan Johny dan Arthur? Atau para insinyur vs kuli bangunan? Logika saya mengatakan bahwa perbedaan utama terletak pada pilihan mereka selepas SMA.
KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun