"Monggo mas pinarak nglebet kemawon...." kata juru kunci makam yang memakai pakaian
beskap (pakaian adat Jawa). Awalnya kami bingung, karena ada puluhan peziarah lainnya yang hanya bisa berziarah dari luar centhongan yang terbuat dari papan
belabak (kayu lembaran). Kami bertiga langsung masuk ke dalam dan melakukan doa dengan cari kami masing-masing.
KEMBALI KE ARTIKEL