Pohon Mangga itu daunya masih bergeming, meski angin malam terus memanggil. Aku duduk di dibawah pohon mangga, menatap secangkir kopi racik hitam hangat yang hampir kehilangan uapnya dan menghisap rokok yang ku tak tau hampir habis. Malam terakhir di tahun 2024, seperti lembar terakhir sebuah buku usang. Namun, alih-alih menutupnya, aku membuka kembali halaman-halaman yang penuh noda (masalah).Â
KEMBALI KE ARTIKEL