Aku melihatnya dari kejauhan. Dia sudah menungguku, aku menghampirinya dengan suka cita. Pertemuan sebulan sekali atau bahkan tiga bulan sekali, tentu sangat kunantikan. Dia menungguku sambil membaca buku, begitulah Geranio Si Kutu Buku. Seperti biasa, kursi di sebelahnya sudah disiapkan untukku. Memesan menu, menu kesukaan kami, mie sapi lada hitam. Menunggu makanan datang, aku memulai pembicaraan. Terlihat dia masih sibuk dengan bacaannya. Kutanyakan buku apa yang sedang dibacanya, ternyata sebuah novel hasil karya sahabatnya. Aku mulai penasaran, kucoba meminjam, namun ia menolaknya. Aku diijinkan membacanya, setelah dia tamat, katanya dengan canda.