Oktober sebagai Bulan Pemuda, harusnya menjadi starting point yang progresif. Bulan ini sebagai evaluasi bekas jejak bagi pemuda Indonesia. Bukan menjadi lintasan untuk sekedar pamer romantisme historis. Seperti strategi melakukan transformasi peradaban. Aksi menjadi penting, bukan sekedar renungan.
KEMBALI KE ARTIKEL