KEMARIN berkawan, membangun kemitraan politik. Berbagi tugas, bahkan berbagi jatah kekuasaan. Tak berlangsung lama. Akhirnya pecah kongsi. Dari berkoalisi berubah menjadi beroposisi. Dalam pentas politik praktis, nuansa yang demikian menjadi biasa. Karena nyaris tak ada yang abadi. Semua larut, dipertemukan karena kepentingan yang sama.
KEMBALI KE ARTIKEL