Komentar sahabat Inge yang saya tanggapi adalah yang ini:
Kutip:
**************
Palestina telah menjadi isu global. Upaya untuk membantu rakyat Palestina janganlah dinistakan sebagai tidak nasionalis, tidak empati dengan kondisi bangsa sendiri, yang berkubang kemelaratan dan kesengsaraan.
Sebagaimana kita membantu saudara kita di Aceh pasca Tsunami, masyarakat dari berbagai pelosok, akademisi, tim kesehatan dari seluruh provinsi ikut membantu Aceh.
******************
Saya pribadi tidak sependapat dengan pernyataan itu. Soal membantu yg membutuhkan, itu sah2x saja dan tergantung pribadi masing2x, termasuk masalah Israel-Palestina ini.
Saya pribadi mengkritik adanya sikap yg berlebihan dalam hal ini. Mengapa? Kalau kita semua mengaku berTuhan, maka korban itu ada pada kedua belah pihak. IT TAKES TWO TO TANGO! Lantas mengapa hanya memilih membantu salah satunya? Apakah hanya pihak Palestina yang menjadi korban?
Apakah kita tidak pernah berpikir bahwa propaganda Israel itu kejam dll adalah bagian dari sebuah strategi tertentu sama halnya dgn Islam sebagai teroris? Apakah kita tdk mencoba berpikir bahwa ada kemungkinan ini adalah sebuah provokasi utk sekali lagi memperoleh bantuan?
Tahun lalu ketika Israel membabibuta menyerang Palestina, semua mengutuk. Pertanyaannya, mengapa Israel berbuat begitu? Menurut berita Kompas, krn Hamas memprovokasi, lalu Israel membalas. Lalu kita berkata, ya tapi kan gak perlu segitu hebohnya Israel membalas. LAH! DAH TAHU ISRAEL BEJAT, MASIH JUGA DIPROVOKASI! artinya apa? ada yg sengaja kan utk mendapat simpati dunia.
lah wong MASALAH PALESTINA adalah MASALAH ANTARA HAMAS dan FATAH, dimana untuk memuluskan kekuasaannya dan mencari simpati, maka Israel diprovokasi. Itu agar kaum FATAH yg saat sebelumnya berkuasa semakin ditekan oleh rakyatnya yg dianggap gak mampu melawan Israel sehingga HAMASlah yg sekarang berkuasa.
Juga, persoalan membantu Palestina bukan hanya pada persoalan memberikan bantuan materil semata. Yang jadi pertanyaan adalah MENGAPA KITA BEGITU LANTANG dan HEROIK membela untuk MENCARI KEADILAN buat PALESTINA, sementara kita diam saja dalam MENCARI KEADILAN BAGI SAUDARA2x KITA SENDIRI?
Bagaimana dengan keadilan bagi saudara2x kita di Papua atau di tempat2x lain di Indonesia? SEBERAPA LANTANG kita menekan pemerintah utk memperhatikan mereka? APAKAH KEADILAN ITU HARUS BERPIHAK? Kalau iya benar, maka pantaskah dikatakan ADIL jika dia sudah berpihak?
Btw thanks buat artikelnya ttg teori Eugenitika