Fanya melangkah cepat melintasi taman. Tak mau bersusah payah memutar untuk mengambil jalan setapak. Diinjaknya gundukan tanah basah dengan rumput yang baru ditanam, tak perduli dengan papan peringatan yang tertancap. Fanya terus melangkah tanpa jeda. Bahkan dia tak perlu mencari keberadaan Juan. Dia tahu pasti di mana lelaki itu berada saat Jumat petang.