Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Markah Perempuan

13 Desember 2022   19:19 Diperbarui: 13 Desember 2022   19:49 119 1
Sinar temaram membingkai di kaki langit
Menyirat noda merah di bahu jalan
Terhuyung tak jua jatuh, ia menahan sakit
Rambutnya tergerai berantakan

Sejak dahulu kala, semua selalu mengira
Bahkan semesta juga berkata
Daksamu lemah tak berdaya
Tak pantas kerja

Oh, Bentala! Demi Krishna dan ksatria Pandawa
Apakah kau lupa? Sosok indah dibalik Pandawa Lima
Perempuan cantik bermental baja
Kunti, Drupadi, Srikandi dan Dewi Subrada
Serupa semesta memangku alam raya
Dari rahimnya berasal para ksatria

Oh, Penyamun berita
Pembawa warta dari muka nirwana
Tak pernah ada keindahan di surga bagi bapaknya manusia
Jika tak pernah ada wujud sang Hawa

Sinar temaram mengecil
Rembulan tertutup malu-malu kecil
Tubuhnya yang rengkuh termakan waktu
Ia tak mengeluh menyumpahi waktu

Dari pabrik-pabrik konveksi hingga perbankan
Tanpa kelembutan tak jua berjalan
Dari Cleopatra hingga ratu Elizabeth dua
Menjadi wujud emansipasi wanita

Ia yang terhuyung di trotoar jalan
Serupa Cleopatra, serupa Elizabeth dua
Meski tanpa istana, ia memiliki tahta yang sama
Sebagai ibu dari pria yang ada di tangannya

Era telah lama berubah
Membawa kebangkitan
Mengangkat markah perempuan
Dari jaman ke jaman
Sebagai simbol kemajuan
Juga ibu dari kata "Kebangkitan"


KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun