Mohon tunggu...
KOMENTAR
Olahraga

Guus Hiddink pun Takkan Mampu Mengangkat Prestasi Timnas Saat Ini

11 September 2011   10:51 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:03 457 0
Kesal rasanya melihat polah tingkah pemain timnas Indonesia baik kala berlaga lawan Bahrain di Gelora Bung Karno, selasa (6/9/11) maupun setelahnya. Bukan karena timnas kebobolan yang membuat kesal tapi sikap para pemain terutama Markus Horison yang sepertinya menyalahkan temannya karena lambat mengantisipasi pergerakan pemain Bahrain. Begitu juga dikala peristiwa meletupnya kembang api memalukan, wasit menghentikan pertandingan dan official FIFA meminta para pemain dari kedua negara memasuki ruang ganti, para pemain Timnas Indonesia sempat tidak menghiraukan permintaan official FIFA malah mengajak beradu argumen padahal jelas-jelas terpampang suporter kita melakukan tindakan tak terpuji.

Begitu juga setelah pertandingan usai beredar kabar pelatih Wim sempat mengeluarkan kata2 yang katanya tidak pantas kepada pemain di ruang ganti pemain dikala melawan Bahrain dan menjadi headline di sejumlah media khususnya media olahraga. Apa yang dilakukan oleh Wim benar adanya. Dia punya otoritas, dialah nahkoda yang memimpin dan bertanggung jawab serta mempunyai penilaian tersendiri yang musti disikapi dengan arif. Bentakan atau ungkapan kekecewaan adalah hal yang wajar bagi pelatih manapun dikala melihat dan menilai apa yang telah diinstruksikan tidak berjalan. Di sinilah terlihat sikap pemain timnas dan telah terlihat bahwa mereka ternyata bukanlah kumpulan pesepakbola profesional! Ungkapan rasa kekecewaan terhadap pelatih diumbar kemana2 seperti yang dilakukan oleh Bambang Pamungkas dan yang terakhir Firman Utina menyatakan mundur.

Memang bila kita melihat permainan Timnas dalam dua pertandingan melawan Iran dan Bahrain, semangat juang dan kengototan pemain dalam merebut bola kurang terlihat bila dibandingkan semasa kepelatihan Riedle. Namun kita pun musti realistis apakan bila Riedle masih menukangi Timnas, kita mampu menang atau setidaknya menahan Iran dan Bahrain? Walau bukan hal yang mustahil namun rasanya sangat sulit.

Kekecewaan masyarakat baik kepada pengurus PSSI, pelatih Wim atau pemain Timnas sebetulnya cerminan dari rasa haus akan prestasi dan gelar tanpa melihat dengan jujur bagaimana sebenarnya keadaan dan kekuatan yang Timnas miliki  dibanding dengan yang dipunyai lawan.

Yakinlah!! walaupun saat ini PSSI mampu mengontrak pelatih sekelas Gus Hiddink, Mourinho atau Alex Ferguson untuk menukangi Timnas belum tentu Timnas mampu berbuat banyak di tingkat Asia bahkan Dunia. Karena apa?

Lihatlah kualitas pemain Timnastidak hanya teknik, kecepatan, daya tahan tapi juga mental!

Biarkan para pemain Timnas yang sekarang mengundurkan diri dan jangan dipersoalkan, tak ada untungya menghandalkan pemain seperti itu.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun