Salam sejahtera untuk kita semua, Sejak memenangkan Piala Thomas pertama kali pada tahun 1958, Indonesia yang saat itu masih "anak bawang" berhasil mempermalukan sang juara bertahan Malaysia (di 3 edisi sebelumnya bernama Malaya) di babak final Thomas Cup 1958 di publik Singapura. Hingga kini tak hanya kekuatannya di dunia untuk nomor putri sampai kepopuleran bulutangkis di tanah air mulai tergerus atau bahkan terlupakan. Mulai dari anak-anak yang bermain diteras-teras hingga siaran televisi begitu jarang kita jumpai. Televisi mungkin bukan satu-satunya media informasi namun televisi dianggap paling efektif untuk menyebarluaskan informasi itu, pasalnya televisi hampir menjangkau seluruh wilayah Indonesia dibanding internet atau media lain. Sama halnya bulutangkis yang butuh dukungan televisi kita, semenjak perubahan manajemen dalam tubuh Pengurus Pusat Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PP-PBSI) tahun lalu bulutangkis cukup mengalami kenaikin signifikan dibanding sebelumnya, namun demikian masih banyak orang berkomentar pedas dan dengan sikap pesimis menyampaikan pandangannya kepada bulutangkis kita, ini sangat disayangkan justru disinilah kita harus menunjukan sikap optimis untuk kemajuan bulutangkis kita bukan? PBSI sendiri akan terus mempopulerkan bulutangkis Indonesia didalam negerinya salah satunya dengan menyiarkan turnamen berlevel internasional seperti All England sampai Kejuaraan Dunia di tahun 2014 ini dan sudah terbukti, siaran bulutangkis sudah dapat kita nikmati di salha satu tv non-berbayar tanah air, walau banyak komplen yang masuk di twitter @bulutangkisRI siaran tv ini belum menjangkau beberapa bagian wilayah Indonesia barat, tengah maupun timur. Ada orang bijak bilang, saat kita terpuruk rasa optimislah yang membuat kita selangkah untuk bangkit, saat inilah yang bulutangkis Indonesia butuhkan, yaitu dukungan masyarakat Indonesia untuk tidak melupakan bulutangkis, olahraga milik kita semua. Mungkin saat ini bulutangkis kalah populer dengan K-Pop, Boyband, atau olahraga luar lain, tetapi kami yakin pemuda-pemudi dan masyarakat Indonesia akan terpanggil hatinya dan mengesampingkan dulu idolanya demi membela, mendukung dan menghormati perjuangan pahlawannya yang sedang mengharumkan bangsa dan negaranya, semoga! Maka dari itu mari kita sama-sama untuk selalu mendukung bulutangkis kita dengan tidak melupakannya, dengan tidak melupakan apa yang telah menjadi sejarah kebanggaan bersama, walau hanya tinggal sejarah, tetapi kita masih bisa banyak belajar dari sejarah yang besar itu. Salam,
Team bulutangkisRI MEDIA
KEMBALI KE ARTIKEL