Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud

Alhamdulillah Ketupatku Kali Ini Berbentuk Sempurna

2 September 2011   03:49 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:18 201 0

Karena sesungguhnya perbedaan bukanlah hal yang perlu di besar-besarkan, perbadaan hendaklah dijadikan sebagai penguat persatuan, kesatuan dan keharmonisan antar umat beragama melalui satu sikap yang disebut toleransi.

Sungguh indahnya negeri ini ( terlepas dari masalah korupsi dan permasalahan lain yang tengah membelit) dimana setiap perbedaan mampu berjalan beriringan di tengah masyarakatnya yang beraneka ragam. Namun tentunya kita berharap di lebaran-lebaran selanjutnya kita bisa merayakan lebaran secara bersama-sama tanpa ada perbedaan dalam penetapan harinya. AMIEN

Sudah menjadi rahasia umum kalau setiap lebaran tiba, umat muslim akan larut dalam suka cita dan antusiasme yang sangat tinggi. Antusiasme masyarakat muslim Indonesia dalam menyambut dan memeriahkan hari raya Idul Fitri atau yang lebih dikenal dengan nama hari lebaran tidaklah berkurang. Terbukti dengan dipadatinya mesjid-mesjid dan lapangan-lapangan yang menjadi pusat pelaksanaan sholat ied di daerah-daerah. Walaupun ada sebagian umat muslim yang telah terlebih dahulu merayakan lebaran, namun hal tersebut tidak mengganggu kekhusukan beribadah umat muslim yang baru merayakan lebaran di hari selanjutnya. Dalam memeriahkan hari lebaran, pastinya setiap keluarga memiliki tradisi yang berbeda-beda dan cara tersendiri yang pastinya akan sangat menarik untuk diceritakan termasuk tradisi lebaran di keluargaku. Kebetulan aku dan keluarga besarku termasuk seluruh warga di kampungku merayakan lebaran sesuai keputusan pemerintah yang menetapkan lebaran jatuh pada hari rabu taggal 31 Agustus 2011. Namun tidak dipungkiri pula aku sempat kebingungan mengenai kapan pastinya hari lebaran tiba. Dan aku yakin pastinya tidak hanya aku sendiri yang merasakan hal tersebut, seluruh umat muslim di Indonesia pastinya juga mengalami hal yang sama.

Namun selalu ada hikmah di balik setiap kejadian, termasuk hikmah dari perbedaan mengenai penetapan 1 syawal tersebut. Jujur bagiku hikmah dari perbedaan tersebut adalah aku jadi bisa merasakan lebaran 2 kali.

Kok bisa ya?

Ettt..tunggu dulu, jangan berpikir kalau aku merayakan lebaran dua hari berturut-turut. Maksud dari bisa merayakan lebaran dua kali adalah bisa merasakan lebaran lebih panjang dari biasanya. Begitu,,,!.

Ya … setiap lebaran tiba aku selalu membuat sendiri ketupat-ketupat lebaranku. Kebetulan persis di depan rumahku terdapat pohon kelapa sehingga aku tinggal naik keatas pohon tersebut dan mengambil daun kelapa muda yang menjadi bahan baku pembuatan bungkus ketupat secukupnya.

Berbekal keahlian membuat ketupat yang diwariskan oleh mendiang ayahku, aku dan adikku merangkai helai demi helai daun kelapa muda tersebut menjadi bentuk ketupat yang siap diisi dengan beras. Ketika momentum seperti itu tak jarang aku mengingat kembali saat-saat dimana aku dan ayahku membuat ketupat bersama-sama sementara ibu dan adikku memasak sibuk memasak di dapur. Ya …tahun ini adalah tahun ke dua berlebaran tanpa ada beliau di samping kami, namun aku masih bisa merasakan kehadirannya meskipun hanya dalam perasaanku saja. Sembari jari ini merangkai helai demi helai daun kelapa muda menjadi subuah ketupat aku berpikir ternyata yang lebih penting di hari lebaran itu bukanlah baju baru atau makanan mewah. Yang lebih penting dari semua itu adalah kebersamaan. Kebersamaan ibarat sebuah ketupat, jikalau kita menarik satu bagian lebih kencang dari bagian lain maka ketupat tersebut tidak akan berbentuk sempurna. Namun jikalau kita menariksama kencang dua bagian tersebut, maka ketupat akan berbentuk sempurna rapat, kencang dan padat. Begitu pula dengan kebersamaan, perlu adanya kekompakan dan tenggang rasa untuk mencapainya.

Aku bersyukur kali ini seluruh keluarga besarku dapat berkumpul secara bersamaan di hari lebaran. Sehingga terlihat kompak dan meriah. Oleh karena itu aku bisa bilang kalau Alhamdulillah ketupatku kali ini berbentuk sempurna.

Ya..begitulah tradisi lebaran di keluargaku seru kan….! Bagaimana dengan tradisi lebaran di keluarga mu?

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun