Tapi perkembangannya adalah akar - akar dari pemisah ini . Manusia membuat aturan yang semakin kompleks demi kenyamanan mereka hingga suatu titik dimana hal tersebut begitu mengikat selanjutnya . Pemisah BENAR dan SALAH menjadi kabur karena banyaknya  aturan - aturan sebagai turunan dari pemisah ini  .
Mengapa kabur ? karena semakin banyak aturan yang diciptakan dari berbagai kalangan yang berkepentingan atas kenyamanan mereka yang kadang memaksakan aturan itu pada keturunannya bahkan parahnya juga pada  kalangan lain di luar lingkupnya. Memang untuk beberapa kalangan terutama yang menetapkannya , aturan  tersebut baik baginya , namun dalam perkembangan dan perubahan - perubahan yang tak terelakan , suatu titik dimana aturan itu tidak relevan lagi pasti akan terjadi .
Katakan itu benar bila memang itu yang benar , dan katakan itu salah bila itu salah . Jujur dan tegas . Tapi apakah itu cukup ? Â Sementara kebenaran adalah sesuatu yang absurd , dan kesalahan dinilai sebagai hal mutlak . Menilainya dengan teori relativitas pun juga tidak banyak membantu , karena akan ada banyak pandangan yang memutuskan kebenarannya .
Pandangan subyektif menjadi hal biasa dan obyektivitas adalah pandangan subyektif yang dipaksakan pada banyak orang sehingga seakan - akan menjadi obyektif karena banyak orang yang menyetujuinya . obyektif kemudian menjadi  sebagai kata baru yang dianggap lebih baik (lebih halus) dari subyektif .
Kesimpulannya adalah saat ini kebenaran menjadi samar kebenarannya . Kecenderungannya orang mencari kesalahan untuk mendapatkan kebenaran . Kebenaran yang dicari di dalam kesalahan , bukankah ini sebuah kesalahan ?