saat itu. ketika keberadaanya adalah berjarak nol.
maka dia akan memandang lekat-lekat pada sudut mata
yang meregang terendap sisa-sisa tabir pengakuan. hanya menatap.
maka ia sandarkansegala pusat pikirnya pada kebekuan dinding yang menyingkapinya.
terduduk. entah untuk apa.
dan dibalik ketidaktahuanku, lahir berbagai pandangan-pandangan kecil untuk ini. untuk halaman ini