kamu tiadalah yang semampunya mendapatkan jelaga keharuman hidup.
bagaimana bisa ku layakkan seraut potret yang ku gantungkan di beranda dangauku.
sedikit. dan tak berpelik pada seyogyanya kamu.
kamu? kenapa lagi?
mungkin aku akan berlari ketika aku temukan desau-desau angin yang tiada mengutara.
keadaan sudah mulai tinggi.
seperti ku kabarkan, bahkan pandangan sayumu,
menggigirkan. pias dan tajam.
sebelum ku jawab, maka maklumlah jika aku selalu bersembunyi. membawa-bawa debu silam.
ah, rupanya kau lebih jujur.
dari aku. dari yang pada aku.