Ketika Tidak Ada Mesjid

[caption id="attachment_145608" align="alignright" width="300" caption="Mesjid di Shepparton (dok. pribadi)"][/caption] Mesjid adalah hal yang tidak dapat ditemui di kota Albury. Di kota ini penduduk beragama Islam hanya berjumlah sekitar 80-an KK (kepala keluarga) saja. Cukup kecil bila dibandingkan dengan jumlah penduduk Albury secara keseluruhan yang berkisar 60 ribu KK. Bagaimana caranya mereka shalat Jumat. Dengan berpatungan, mereka mendonasikan sebagian penghasilannya untuk menyewa sebuah rumah yang kemudian dijadikan semacam ‘mushala' yang digunakan untuk melaksanakan shalat Jumat dan shalat yang dilakukan secara berjamaah lainnya, termasuk pelaksanaan shalat Tarawih hingga shalat Iedul Fitri dan Iedul Adha. Sebelum menyewa rumah tersebut, shalat Jumat dilakukan di salah seorang rumah warga Muslim yang kebetulan memiliki ruang tamu yang relatif cukup luas. Di kota Albury, masyarakat muslimnya sedang menjajagi untuk membangun sebuah mesjid. Namun, kendala utama yang menghadang adalah harga bangunan/tanah yang cukup tinggi serta jumlah KK muslim yang sedikit. Dengan kondisi demikian, ketika melakukan piknik dengan beberapa keluarga Indonesia yang tinggal di Albury ke kota Shepparton, Victoria, kesempatan untuk berkunjung ke mesjid yang berada di kota itupun tidak dilewatkan. Di Wilayah Shepparton, terdapat dua buah mesjid. Satu mesjid didirikan oleh masyarakat keturunan Lebanon yang ada di kota itu, terletak di kota Shepparton. Sementara satu mesjid lainnya berada agak diluar kota Shepparton), didirikan oleh masyarakat keturunan Turki. [caption id="attachment_145609" align="alignright" width="300" caption="Prasasti di depan mesjid (dok. pribadi)"][/caption] Yang kami kunjungi adalah mesjid yang didirikan oleh masyarakat keturunan Lebanon tersebut. Terletak di Mapple Street. Terdiri dari dua lantai. Lantai atas digunakan untuk jamaah wanita. Sementara lantai bawah, yang lebih luas, digunakan untuk jamaah pria. Di Shepparton, walau jumlah penduduknya relatif sama dengan Albury, tetapi di Shepparton terdapat cukup banyak masyarakat muslim. Mesjid yang cukup sederhana ini tetapi berfungsi lengkap ini (ada tempat shalat, tempat mengambil air wudhu, perpustakaan, ruang pertemuan dan dapur) memberikan arti yang sangat dalam sewaktu mengunjunginya. Walaupun menempuh sekitar dua jam perjalanan (sekitar 185 Km), tetapi kelelahan itu pupus ketika menunaikan shalat di dalamnya. Sudah lama tidak menjumpai mesjid (dalam arti fisik bangunan yang berbentuk mesjid), sekali bertemu kembali dengan mesjid, rasanya ‘nikmat' sekali. Salam hangat Kompasiana, Bugi.