Tak terasa lamanya bulan puasa tahun lalu dan akhirnya tahun ini dapat berjumpa kembali. Suatu kesyukuran karena masih diberikan keselmpatan untuk bertemu pada bulan ramadhan.
Saat malam tarawih dan malam itu terasa indah, peristirahatan panjang untuk siap-siap bangun makan sahur yang pertama. Sebelum tidur saya sudah memasang alarm sebagai pemantik untuk dapat bangun dengan tepat waktu. Awal puasa dan sahur pertama telah saya rasakan berada di rumah sendiri di Nipa, Todang-todang. Â
Setelah terlelap tidur, ternyata ibu sudah duluan bangun untuk menyiapkan hidangan pada puasa yang pertama kami dalam sekeluarga.
Makan sahur dengan harapan bahwa kami melakukannya dengan penuh ikhlas agar nantinya puasa dapat berjalan dengan lancar.
Sehabis makan sahur dan shalat subuh pun juga selesai, mungkin tak tersadarkan saya tidur kembali. Kagetnya, ternyata saya bangun tepat pukul 07.03 Wita dan saya merasa sudah kesiangan. Mengapa karena banyak agenda yang terlalaikan sebelum masuk pada agenda selanjutnya.
Rencana mau pergi ambil makanan kambing di kebun. Tapi ehh ternyata sudah kesiangan dan kebetulan juga ada jadwal kuliah secara zoom meeting pada pukul 08.00 Wita tepat. Â
Alhasil, saya pun pergi kuliah pada tempat biasanya di bukit yang memang ada akses jaringan mengingat karena kuliahnya masih sitem online, dan pandemi Covid-19 juga masih melanda negara kita. Sehingga mungkin sampai detik ini alasan tersebut, pemerintah belum membolehkan lembaga pendidikan untuk melakukan pembelajaran secara tatap muka. Â
Agak sedikit paradoks, dimana tempat saya kuliah sangat tidak senyaman dengan orang-orang yang tinggal di perkotaan yang lancar dengan akses jaringan. Saya kan tinggal di pelosok yang susah akses jaringan.
Selain akses jaringan yang menjadi kendala, kondisi tempat pun sangat tidak mendukung ketika hujan datang dan tentu saya pasti basah kalau tetap ikuti perkuliahan, begitulah karena memang kuliahnya tidak tinggal di rumah.
Saya berkuliah berada di kebun coklat, yang tentu saya pun siap menerima resiko akan balik pulang apabila hujan datang. Iya betul, apa yang saya khawatirkan ternyata terjadi, hujan pun turun saat kuliah masih berlangsung. Terpaksa dengan terpaksa, saya pun harus balik ke rumah dan akan kembali lagi setelah hujan kembali redah. Â
Setelah selesai kuliah, saya pun tidur siang dan saya bangun saat shalat ashar sudah mau masuk waktunya. Kemudian bangun untuk selanjutnya pergi ke kebun membantu adik untuk pergi memanjat pohon aren sebagai bahan dalam pembuatan gula merah. Â
Akhirnya, saat selesai dari kabun. Saya diminta bapak untuk memanggil tetangga agar dapat hadir pada buka puasa barsama sekaligus syukuran dalam menyambut bulan suci ramadhan.
Beberapa tetangga pun datang untuk dapat berbuka secara bersama di rumah kediaman saya. Dan momen itu juga menjadi pengingat untuk saling bercanda karena ada banyak lagi cerita yang bisa tersampaikan. Â