Amir Husin Daulay, aktivis Pijar duduk sebagai wakil pemimpin redaksi. Media dengan tag-line "Berpikir Bersikap Bersuara Merdeka" itu terbit dengan 24 halaman yang terbagi dalam tiga seksi. Pada terbitan pertama, MERDEKA memasang foto master tidak terpidana mati bom Bali Imam Samudera, Ali Ghufron dan Amrozi dengan spanduk mengucapkan selamat Idul Fitri. Sedang sebagai berita utama MERDEKA mengambil judul "Target Setelah Aulia" dengan menampilkan wawancara dengan head-shot dari Anas Urbaningrum, Irgan Chairul Mahfiz, Ahmad Mubarok, Hamdan Zoelva.
Harian MERDEKA terbit berwarna penuh. Ada rubrik polkam, ekonomi, internasional, humaniora, selebrasi dan komunitas. Apakah MERDEKA akan disambut pembacanya atau diterbitkan demi untuk kepentingan Pemilu 2009 masih harus ditunggu nanti? Akan tetapi kelahiran kembali MERDEKA menarik karena ia dikelola sejumlah aktivis seperti Mulyana W Kusumah yang ketika anggota KPU tersandung kasus korupsi, Amir Husin Daulay (Pijar), Julius Pour (pensiunan wartawan Kompas) serta Sigit Haryo Wibisono yang dekat dengan fungsionaris PKB.