Sebelum wafat, Pepeng dan saya sering berhubungan lewat WA dan biasanya memang selalu tengah malam. Kenapa tengah malam? Karena kami berdua sama-sama mengidap insomnia. Jadi siapalah yang Pepeng bisa hubungi dan masih melotot matanya jam 2-3 pagi, kecuali orang yang punya penyakit sama. Insomnia Pepeng bahkan semakin menjadi-jadi ketika penyakit multiple schlerosisnya mulai menyerang. Kasian banget! Boleh dibilang hampir 24 jam kawan saya ini merasa kesakitan terus. Sering dia nge-WA saya malem-malem, alesannya sih untuk berdiskusi tentang buku. Tapi dalam hati, saya curiga kalo dia nge-WA saya bukan untuk diskusi tapi mencari cara untuk mengalihkan rasa sakitnya ke hal lain.
KEMBALI KE ARTIKEL