Aku berlari dari utara pulau seribu sungai karena tertipu digdaya omong kosong manusia tanpa catatan yang mengandalkan pergaulan diikuti kedi-kedi seksi dengan penuh harap menemani bos-bos pemberi rijki, padahal darah mu dari tetes terakhir sedang diperdaya, sabtu pagi kau pukul bola putih penuh jerawat bekas, lalu kau cari diantara semak penuh harapan bisa berlari diatas buih ombak yang mengganas, tak lebih cerminan mulutmu yang berbusa berwarna warna cenderung hitam pekat, kau lah si joel dengan sekretaris merangkap kasir sebagai hrd pula, dan terbangkan aku dengan pinjaman sama kawanku yang duduk bersebrangan di pesawat ke utara pulau itu.
KEMBALI KE ARTIKEL