Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud

Perilaku Penonton Bioskop Kita

2 Mei 2010   13:58 Diperbarui: 26 Juni 2015   16:27 538 0
Film-film rilis terbaru dari Amerika maupun Eropa sudah tak begitu beda waktu tayangnya dengan Indonesia. Paling hanya beda 2-3 hari, maka pecinta film di Indonesia sudah bisa menikmati "dahsyat"nya film-film produksi produser-produser besar seperti Columbia Pictures, Paramount Pictures, Lionsgate, Miramax, MGM  dan banyak lagi. belum lagi film-film "indie" (baca : independent) yang tak kalah juga bagusnya.

Hanya saja saya bukan membahas tentang kehebatan filmnya dan berapa juta dollar dihasilkan dari pendistribusian skala dunia atas film-film tersebut (mungkin dilain waktu).

Namun, tentang kesadaran orang tentang etika menonton bioskop yang makin lama makin parah. Padahal terkadang di layar bioskop (beberapa menit sebelum film diputar) selalu dianjurkan agar jangan menggunakan ponsel, atau berbicara selama pertunjukan.

Beberapa hal yang patut kita dicermati dari perilaku penonton bioskop kita :

1. Penonton Rombongan

Datangnya selalu bergerombol, biasanya ada cewek maupun cowok. Usia sekitar 15-17 tahun. Biasanya sebelum masuk bioskop mereka selalu tertawa-tawa (entah apa yang lucu..), saling "ngeledek", bahkan naifnya lagi, kejar-kejaran dalam pelataran bioskop, dan saling lempar popcorn.

Begitu ada didalam studio, duduknya berderetan, masih saling "nge-joke" (nggak habis-habis ya, cerita lucunya).

Ini jelas sangat mengganggu penonton yang benar-benar ingin menikmati filmnya.

2. Penonton Pacaran

Setelah di dalam studio, gerak-geriknya sangat mengganggu penonton di belakangnya atau didepannya - karena terkadang kakinya menendang kursi atau posisi kepalanya nggak pernah diam, belum lagi ada suara-suara yang tak lazim (mmm...yang dilakukan ya sama-sama tahu), biasa duduknya di pojok, atau di deretan paling atas.

Belum lagi kalo si cowok atau cewek "ngambek", bisa berantem dan sangat mengganggu (karena walaupun saling berbisik, tapi sangat jelas bahwa kata dan kalimat yang terlontar adalah untaian kata dan kalimat "perkelahian").

Ups, mengganggu sekali bukan ?

3. Penonton Keluarga

Yang ini lain pula aksinya, biasanya menonton film keluarga atau animasi. Biasanya yang turut serta adalah, papa, mama, anak, cucu, ponakan terkadang pembantu. Nah, kalau anaknya masih kecil, maka bisa menangis tiba-tiba di dalam bioskop (padahal film lagi seru-serunya), dan si ortu sibuk mendiamkannya dengan rayuan berbagai cara.

Belum lagi, dia teriak ke pembantu atau minta tolong kakek dan neneknya untuk "membujuk" si cucu supaya diam. Pffff...bisa rusak acara menonton kalo begini.

4. Penonton Analisis

Wah, yang ini repot juga. Kenikmatan menonton bisa buyar, biasanya dia nggak pernah sendiri, minimal berdua. Sepanjang film di putar dia akan terus mengomentari jalannya cerita, mulai dari cerita itu sendiri, cara pembuatan filmnya, bintang filmnya sampai penghargaan yang diraih film tersebut. Belum lagi trik-trik komputer atau tipuan adegan yang "tak luput" dari analisanya.

Yakinlah, jika kita ada disebelah kursi "sang analyzer" ini, 80% kenikmatan menonton buyar. Pyarrr !!! Siap-siaplah untuk menonton sekali lagi, agar bisa "membeli" kenikmatan kembali.

5. Penonton yang Sudah Pernah Menonton

Amit-amit deh ! Jangan sampai kita ada di seputaran tempat duduknya. Karena dia akan cerita bahwa, setelah "kejadian" ini akan ada "kejadian" ini, bahkan belum film berakhir, dia sudah cerita bahwa "akhirnya akan seperti ini" (karena dia sudah nonton DVD bajakannya). Hopeless bukan ????

Rasanya kalau boleh kita diizinkan "menendang kakinya", bakal detik itu juga kita tendang !

6. Penonton Banci

Kita bakal kerepotan jika ada penonton "banci" atau pria "gagah gemulai" disekitar duduk kita, karena apa ? Pertama, dia selalu ribut. Kedua, dia "latah", jadi kalau ada kejadian yang mengejutkan, maka akan keluar kata-kata latahnya. Atau dia mengeluarkan komentar-komentar yang lucu kedengarannya, sehingga konsentrasi kita buyar karena menunggu "comment"nya.

Nonton sekali lagi deh, jawabannya.

7. Penonton Telat

Ada lagi nih, si perusak acara menonton, yakni penonton telat. Entah apa sebabnya dia telat, tapi yang pasti kedisiplinannya terhadap film hancur banget. Bayangkan, filmnya sudah diputar 15 menit, dia baru datang, datangnya berpasangan pula, bingung cari kursi, sehingga penonton yang sudah datang duluan akan sangat terganggu, karena di depan layar ada bayangan hitam yang muter-muter kebingungan.

8. Penonton BBM-an dan SMS-an

Ini patut dipertanyakan niatnya apaan. Mau nonton atau mau ngutak-ngatik ponsel. Cahaya ponsel yang dipencet-pencetnya itu benar-benar sangat mengganggu kita karena "silau", apalaggi dia nggak berhenti-berhenti balas-balasan berita.

Heran juga, ya..mau bayar mahal tiket, tapi sampai di dalam bioskop malah BBM-an atau SMS-an.

Repot juga ya, kalau tipikal penonton bioskop di atas ada diseputaran kita menonton. Agak sulit juga kita menegurnya, karena balik lagi itu menjadi hak seseorang.

Kesadaran dan empati terhadap orang lain, itulah kunci yang sebenarnya.

Kalau kita coba untuk marah, repotnya...malah kita dituntut balik dan hidup terancam, karena ternyata yang menonton adalah sepupu dari adik keponakannya anggota DPR !

Hahahaha.....

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun