Ada apa ? Jujur saya tidak tahu.
Hanya saja, dari kacamata orang awam, saya coba menelusuri kenapa Obama menunda lagi kunjungannya ke Indonesia yang harusnya terjadual mulanya 20 Maret 2010, trus diundur ke 21 Maret 2010 lalu kabar terakhir menjadi 22 Maret 2010.
Padahal, "sterilisasi" sudah dilakukan berbagai pihak, baik oleh pemerintah Indonesia maupun Amerika Serikat. Bahkan sebuah pesawat hercules AS telah membawa berbagai properti protokoler lembaga kepresidenan AS.
Bahkan Indonesia sendiri sudah "melayani" AS "habis-habisan", seperti penyergapan teroris di kawasan Banten sampai ke Aceh, untuk menunjukkan bahwa Indonesia adalah negara yang sangat komitmen pada "keamanan dalam negeri" sekaligus "agak mengakomodir" AS.
Tapi, ya itu sah-sah saja dan baik-baik saja. Siapa pula yang tak ingin negara ini aman.
Namun, kabar paling "gres" yang menjadi alasan Obama menunda kunjungannya ke Asia adalah ;
a) Obama begitu serius menjelang di "gol" kannya RUU Jaminan Kesehatan bagi rakyat AS.
Komite keuangan senat telah mempertimbangkan pemeriksaan sistem jaminan kesehatan AS. Rancangan Baucus, dengan kartu jaminan kesehatan seharga USS 900 Milyar. AS ingin memberlakukan seluruh waga dan pemukim resmi AS membeli asuransi, dan ini memancing kontroversi.
RUU yang diajukan Ketua komite Keuangan Senat, Max Baucus, antara lain mengusulkan bahwa mulai tahun 2013, seluruh warga dan pemukim resmi akan mendapatkan pelayanan kesehatan, namun ini tidak sepenuhnya gratis, tapi ada biaya yang dibebankan kepada rakyat, walaupun ada klausul melibatkan lembaga non profit sebagai pengontrol, sehingga tidak terjadi monopoli asuransi dari perusahaan tertentu. Nah, ini membuat situasi dalam negeri AS "agak hangat"
b) Obama menyatakan bahwa pembangunan pemukiman Yahudi tidak berguna
Sebuah pernyataan yang sangat langka dikeluarkan oleh seorang presiden AS selama beberapa dekade. Obama dengan begitu "berani" menentang pembangunan pemukiman yahudi di Yerusalem Timur yang nota bena adalah kantong warga Palestina.
Kawasan kecil Ramat Shlomo, merupakan tempat dimana 2,300 KK Yahudi sudah hidup aman dan tentram bersama warga Palestina. Namun kebijakan Benjamin Netanyahu membuat Obama "gerah", karena dalam waktu dekat 1,600 rumah akan dibangun yang artinya "menambah populasi secara paksa" di kawasan damai, dan hal ini harus dipertaruhkan dengan penggusuran terstruktur oleh pemerintahan Tel Aviv.
Tak hanya Obama, sang Wapres Joe Biden pun "kesal", dan melakukan kunjungan mendadak ke Israel untuk memantau sevcara langsung apa yang dilakukan Israel untuk membuat "kepanikan dan kerusuhan" baru.
Inilah permasalahan penundaan Obama.
Apalagi kabarnya schedule kunjungannya ke Indonesia hanya untuk, bernostalgia, ke Menteng Dalam, lalu ke SDN 01 Menteng, protokoler ketemu kawan-kawan lama yang selalu memanggilnya "Si Barry", lalu..mungkin makan nasi goreng, dan ke Bali.
So, naluri awam saya bermain lagi, bahwa Obama tak hanya menunda bahkan dia bisa membatalkan kunjungannya ke Indonesia. Karena masalah dalam negeri AS jelas membutuhkan "top priority", dan kebijakan luar negeri AS terhadap Israel yang pasti akan sangat mengganggu, karena jelas ada tekanan lobi Yahudi di dalam negeri AS sendiri.
Kesimpulan saya : Obama kemungkinan besar tidak jadi ke Indonesia.
