Sering kali pada saat saya meliputi obyek budaya dan situs sejarah di manapun, sejumlah pemandu wisata lokal menawarkan diri untuk memberikan informasi seputar lokasi yang dikunjungi. Apalagi untuk situs budaya atau sejarah yang terkenal. Menikmati sejarah ibarat selera dan rasa makanan. Ada suka dan tidak suka dengan makanan tertentu. Kalo toh suka, rasanya bisa bermacam-macam. Pedas, manis, pahit, sepet, bahkan makanan basi juga ada. Namun, pada hari pertama ekspedisi budaya di Makassar, saya suka
Ülu Juku berupa kepala ikan kakap. Saya pun percaya, ragam makanan bisa mencerminkan masa lalu sebuah masyarakat di Indonesia.
KEMBALI KE ARTIKEL