Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Ketika Lapar

28 Oktober 2013   15:57 Diperbarui: 24 Juni 2015   05:55 59 0
Aku tertegun. Bengong. Kubiarkan hidung ini menerima tarian-tarian bumbu sedap dari warung itu.

Sesekali ku telan liur ku. Ku usap perut ini yang sudah mulai bergejolak.

Berkali-kali aku melihat isi kantong ini.

Gak ada yang berubah, hanya tiga keping 500an rupiah.

Ku urungkan niat aku untuk sekedar mencicip masakan di warung itu.

Dan aku mulai memainkan khayal.

Diantara bau semerbak harum bumbu sedap.

Ah.... Sekarang cara terbaik ku untuk menahan lapar adalah. Tidur !

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun