Jika pada masa lalu, yang krisis adalah tanpa krisis. Kini sebaliknya, masa normal adalah masa dipenuhi krisis. Jika dulu krisis adalah abnormal, kini krisis adalah normalitas (Prasetyantoko).
Paul krugman, penerima nobel ekonomi 2008, berpendapat bahwa krisis merupakan penyakit yang makin lama makin resisten terhadap vaksin sehingga ketika datang, dosis obatnya harus semakin kuat.Dan ketika datang lagi, dampak kerusakannya cenderung meningkat. Penyakit ekonomi yang menyebabkan depresi besar ekonomi pada tahun 1930 akan semakin sering datang. Krisis di Amerika tahun 2008 menunjukkan bahwa perekonomian yang berjalan selama ini mengandung kelemahan dan kerawanan yang sangat nyata. Sampai saat ini aku masih terus bertanya, adakah sistem ekonomi yang bisa diterapkan diseluruh dunia agar kesejahteraan masyarakat dapat terwujud?
Delusi tentang sistem ekonomi yang feasibel, mengingatkanku pada krisis ekonomi Indonesia tahun 1997 & 1998, yang sampai hari ini masih menjadi momok bagi sebagian besar masyarakat. Waktu itu rupiah terbang bebas dari Rp.3.257 per U$D menjadi RP.10.525 per U$D. Belum lagi vaksin pemerintah dalam bentuk Bantual Langsung Bank Indonesia (BLBI) yang dinilai manjur malahan menjadi racun hingga sampai saat ini epideminya masih menyebar dan menyumbat sebagai kisah kejahatan tak berujung.