Polemik hadir bersamaan dengan penciptaan manusia pertama. Tidak seperti Malaikat yang tunduk, bagaimana Iblis mempertanyakan secara terbuka keharusannya bersujud pada Adam yang diciptakan dari tanah sedangkan ia merasa lebih mulia karena diciptakan dari api, menjadi catatan awal polemik dalam sejarah manusia yang tertulis dalam kitab suci. Bahkan demi mempertahankan egonya, Iblis rela mendurhakai Penciptanya meski harus diganjar kekekalan menjadi penghuni neraka kelak di akhir zaman. Formulasi polemik dari awal penciptaan sampai akhir pemusnahan selalu sama: egoisme melawan ke-aku-an. Polemik akan terus hadir selama manusia masih menghuni semesta dan berpikir berdasarkan logika egoistisnya. Logis egoistis yang menjadi pangkal polemik. Karena logis menurut satu orang, bisa jadi irasional menurut yang lain.
KEMBALI KE ARTIKEL