Di era digital yang semakin berkembang pesat, identitas santri tidak lagi terbatas pada serban dan sarung, atau sekadar berkutat dengan kitab kuning di pesantren. Santri masa kini menghadapi dunia yang lebih dinamis, yang menuntut mereka untuk memadukan nilai-nilai keislaman dengan kompetensi modern. Namun, di balik semangat modernisasi ini, tantangan yang mereka hadapi juga semakin kompleks. Bagaimana santri masa kini bertransformasi ? Apakah nilai-nilai yang dipegang teguh tetap kokoh, atau justru tergerus dalam derasnya arus globalisasi ?
KEMBALI KE ARTIKEL