Jabatan publik, dari masa ke masa, selalu memiliki daya tarik tersendiri bagi banyak orang. Seiring dengan berkembangnya sistem demokrasi dan meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya keterlibatan politik, jabatan publik seharusnya menjadi ruang bagi mereka yang ingin mengabdi untuk kebaikan masyarakat luas. Namun, apa yang kita saksikan hari ini sering kali jauh dari ideal. Jabatan publik, yang seharusnya menjadi ladang pelayanan, telah berubah menjadi medan perebutan kekuasaan dan keuntungan pribadi. Mengapa jabatan publik begitu memikat? Apakah benar-benar soal pengabdian, atau ada agenda-agenda lain yang lebih mendominasi?
KEMBALI KE ARTIKEL