Di sebuah studio seni kecil, Kobar berdiri di depan kanvas yang tampak seperti medan perang. Warna-warna merah, biru, kuning, dan hijau berbaur dalam sapuan kuas yang kacau, garis-garisnya liar, dan teksturnya tampak seperti sesuatu yang dilukis oleh badai. Kobar baru saja selesai menciptakan masterpiece-nya yang ia sebut sebagai "Ekspresi Jiwa Tersesat di Antara Harapan dan Kegelisahan."
KEMBALI KE ARTIKEL