Di sebuah warung kopi yang sudah menjadi markas harian mereka, Kobar, Kahar, Badu, dan Rijal kembali berkumpul. Hari itu pembicaraan mereka terasa lebih intens. Pilkada baru saja berlalu, dan hasilnya tak sesuai dengan harapan mereka. Wajah keempatnya mencerminkan kebingungan dan sedikit penyesalan.
KEMBALI KE ARTIKEL