Dalam situasi kehidupan yang semakin sulit dan penuh ketidakpastian, menjadi baik sering kali dianggap sebagai tindakan yang naif atau bahkan dianggap kelemahan. Dunia yang semakin kompleks---di mana konflik sosial, ketidakadilan, dan kemerosotan moral tampak di mana-mana---mendorong banyak orang untuk mempertanyakan relevansi kebaikan di tengah kondisi yang memburuk. Mengapa tetap berbuat baik ketika dunia terasa semakin keras ? Apakah menjadi baik di tengah kondisi yang memburuk hanyalah bentuk ketidakberdayaan ? Atau, justru sebaliknya, apakah itu tindakan keberanian yang paling dibutuhkan saat ini ?
KEMBALI KE ARTIKEL