Di berbagai daerah di Indonesia, terdapat fenomena seniman berbakat yang cenderung terjebak dalam mentalitas "jago kandang." Istilah ini menggambarkan seniman yang sangat kompeten dan dihormati di lingkungan lokalnya, namun kurang atau bahkan tidak mau membuka diri terhadap perkembangan dan tren seni di luar wilayah mereka. Meskipun kebanggaan lokal penting, mentalitas ini dapat menghambat pertumbuhan seniman, baik secara individu maupun kolektif. Untuk merubah paradigma ini, diperlukan pendekatan yang strategis dan sistematis agar seniman daerah dapat mengembangkan wawasan yang lebih luas dan berkompetisi di panggung seni yang lebih besar.
KEMBALI KE ARTIKEL