Mohon tunggu...
KOMENTAR
Cerpen

Malam Durjana Memerah

2 September 2019   12:18 Diperbarui: 2 September 2019   14:41 109 8
Perlahan rasa dingin menyelusur ke sekujur tubuh. Ngilu melesap jantung pada dada berburai kendati tiada terasa sakit, namun sedikit perih mengiris ulu hati. Deraian darah memerah membasahi punggung yang terkapar layu pada ubin putih mengkilat. Asa telah pupus seiring tersengalnya nafas sebagai pertahanan terakhir. Dalam malam kelam menjelaga semakin pejam perlahan ia berusaha mengingat semua kejadian dengan jelas, fragmentasi kehidupan mengalir berpusing kian cepat.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun