Hari pendidikan nasional yang sudah diperingati untuk kesekian kalinya menjadi momentum melihat seperti apa pendidikan tanah air.
Pendidikan memiliki peranan penting untuk mengubah peradaban suatu bangsa jika pendidikan baik maka akan baik pula bangsa tersebut.
Pendidikan menjadi jalan utama perubahan perilaku seseorang, tuntunan perilaku yang beradab menjadi fokus utama pendidikan.
Lantas seperti apa wajah pendidikan tanah air beberapa tahun belakangan ini ?
Jika kita melihat dunia pendidikan negeri ini masih belum terjadi perubahan yang signifikan tentunya untuk menjadi lebih baik.
Persoalan yang sering terjadi adanya pergantian kurikulum setiap pergantian menteri.
Dampaknya pembangunan ekosistem pendidikan yang berkualitas selalu layu sebelum berkembang.
Hardiknas 2024 bertepatan dengan tampilnya timnas sepakbola Indonesia di piala asia U 23 yang memberikan banyak kejutan.
Bagaimana keberhasilan timnas sepakbola Indonesia memunculkan permainan yang berkualitas menjadi bahan renungan untuk diterapkan di dunia pendidikan.
Kegagalan timnas dimasa lalu akibat seringnya pergantian pelatih yang dilakukan PSSI sebagai federasi sepakbola Indonesia.
Sedikit perubahan terjadi beberapa tahun belakangan ini karena pelatih Shin Tae Yong menjadi pelatih paling lama di timnas Indonesia
Hasilnya timnas kita tampil baik dan terus menyamakan kualitas dengan tim-tim kuat sepak bola Asia bahkan dunia.
Pelajaran penting dari hal tersebut dalam dunia pendidikan perubahan kurikulum menjadi salah satu persoalan penghambat kemajuan pendidikan.
Seharusnya kurikulum hanya diperbaiki kelemahannya bukan di ganti secara frontal.
Pergantian pemimpin di negeri ini akan sejalan dengan pergantian kurikulum pendidikan.
Minimal kurikulum di perbaiki 12 tahun sekali dalam artian tuntas satu jenjang pendidikan dasar 12 tahun SD hingga SMA.
Semoga keberhasilan perbaikan kualitas sepakbola dengan tidak mengganti pelatih dalam jangka panjang bisa diterapkan dalam dunia pendidikan tentunya pergantian kurikulum tidak sering terjadi.
Semoga pendidikan Indonesia semakin baik kedepannya tentunya konsistensi penggunaan kurikulum menjadi salah satu solusinya.