Tanpa terasa bulan ramadan tahun 2024 tinggal beberapa hari lagi akan dilaksanakan.
Menyambut bulan ramadan begitu banyak tradisi dari berbagai daerah yang terus dilestarikan sampai saat ini.
Begitu juga tanah kelahiran ku Kotapinang Ibu Kota kabupaten Labuhanbatu Selatan yang menjadi bagian dari provinsi Sumatra Utara.
Kotapinang salah satu kota kecil di ujung Sumatera Utara memiliki keanekaragaman budaya termasuk tradisi menyambut bulan ramadan.
Adapun ketiga tradisi tersebut seperti berikut ini.
1. Makan Bersama
Sebelum bulan ramadan biasanya ada tradisi makan bersama untuk menyambut bulan puasa sering juga disebut dengan punggahan.
Punggahan atau makan bersama menjelang ramadan menjadi tradisi masyarakat Kotapinang dalam menyambut bulan ramadan.
Punggahan dilakukan biasanya dibarengi dengan bersedekah oleh masyarakat.
Makan bersama akan dilakukan masyarakat secara bergiliran bagi yang niatan untuk melakukannya.
Begitu juga disekolah-sekolah ada sebagian sekolah melakukan hal sama juga.
Terkadang instansi pemerintah atau kantor-kantor yang ada juga melakukan kegiatan makan bersama menjelang bulan ramadan.
Banyak makna dari kegiatan makan bersama yang dilakukan yang paling utama mempererat tali silaturahmi persaudaraan.
2. Ziarah kubur
Ziarah kubur atau nyekar ke pemakaman saudara yang telah meninggal akan meningkat menjelang bulan ramadan.
Ziarah kubur menjelang ramadan tanah pemakaman umum akan begitu ramai dipadati para peziarah
Tradisi ini sudah berlangsung lama dan ini juga menjadi tempat mencari rezeki musiman bagi pedagang kembang atau bunga-bungaan untuk ditabur dipemakaman.
3. Mandi pangir
Tradisi mandi pangir ini agak unik dimana hal ini sudah dilakukan secara turun temurun
Air pangir merupakan air rebusan yang berisi daun-daunan dan rempah yang wangi
Sore hari menjelang ramadan atau sebelum shalat tarawih pertama mandi pangir akan dilakukan
Zaman dulu mandi pangir dilakukan di sungai-sungai sekitaran Kotapinang seperti sungai barumun
Tradisi mandi pangir menjadi hal yang unik tidak menjadi kewajiban tetapi kalau ditinggalkan aroma puasa seperti hilang.
***
Ketiga tradisi diatas menjadi kebiasaan yang dilakukan menjelang ramadan di kotapinang
Tradisi ini menjadi kekayaan budaya masyarakat Kotapinang yang menjadi Ibukota kabupaten Labuhanbatu Selatan
Tradisi diatas akan sangat dirindukan para masyarakat atau mahasiswa yang sedang berada di perantauan.
Semoga puasa tahun ini kita diberikan kesehatan dan bisa beramal secara maksimal.
Salam