Mohon tunggu...
KOMENTAR
Ramadan Pilihan

Dasyatnya Inspirasi Kehidupan dari Film Religi "Ketika Cinta Bertasbih"

5 April 2023   07:04 Diperbarui: 5 April 2023   09:33 1746 10

Alhamdulillah bulan ramadan sudah memasuki hari yang ke 14 tanpa terasa begitu cepat waktu berlalu dimana perasaan kita masih baru kemaren ramadan dimulai.

Terus beribadah dan memanfaatkan waktu bulan ramadan menjadi keharusan yang kita lakukan, di sisa ramadan yang sudah setengah perjalanan kiranya semangat kita terus meningkat untuk terus beribadah.

Dalam tulisan kali ini saya akan sedikit mengulas tentang sebuah film religi yang begitu menginspirasi kehidupan.

Para pembaca mungkin masih ingat dengan film drama religi yang booming di tahun 2009 berjudul "Ketika Cinta Bertasbih"

Film yang disutradarai oleh Chairul Umam yang diangkat dari novel yang berjudul sama hasil karya penulis novel terkenal Habiburrahman El Shirazy.

Film semakin istimewa karena diperankan Kholidi Asadil alam, OKI Setiana Dewi dan alive Sofie Norin

Secara singkat film ini menceritakan perjuangan seorang mahasiswa Indonesia Khairul Azzam yang menempuh pendidikan di Kairo Mesir.

Perjuangan yang luar biasa dari seorang Khairul Azzam saat menempuh pendidikan di Universitas Al Azhar dirinya bekerja keras dalam menuntut ilmu dan yang paling luar biasa beliau juga sebagai tulang punggung keluarganya di Tanah Air.

Berjuang menyelesaikan pendidikan di Kairo sekaligus Menafkahi Ibunya serta ketiga adiknya dikampung sangat berbeda dengan mahasiswa kebanyakan saat ini.

Di usia yang sudah tidak mudah lagi Khairul Azzam juga merasa sudah waktunya untuk menemukan pasangan hidup dan saat di Mesir dia menemukan wanita yang membuat dia jatuh cinta dengan salah satu mahasiswa Mesir yang berasal dari Indonesia juga Ana Althofunnisa

Namun berbagai konflik panjang mengiringi perjuangan Azzam hingga sampai ia pulang ketanah air perjuangan menemukan pendamping hidup terus ia lakukan dengan tetap berpegang teguh terhadap tuntunan ajaran agama.

Dalam setiap perjalananya sebagai orang yang taat beragama Azzam selalu  melibatkan Allah dalam segala  urusannya dua hal yang menjadi kekuatannya Ridho orang tua dan doa kepada Allah.

Dari film religi ini kita bisa mendapatkan banyak inspirasi kehidupan diantaranya.

1. Berbakti Kepada Orang Tua

Seorang mahasiswa yang belajar di luar negeri masih tetap bertanggung jawab terhadap kehidupan keluarganya terlebih lagi di saat orang tua laki-laki sudah tiada sebagai tulang punggung keluarga.

Menafkahi orang tua dan adiknya menjadi cerminan begitu pentingnya bakti kepada orang tua.

Setiap orang yang berbakti kepada orang tua maka perjalanan hidupnya akan selalu berhasil dalam mencapai apa yang di cita-citakan.

Dalam film tersebut kita melihat perjuangan Azzam dari Kairo hingga ke tanah air terus berbuah manis walaupun begitu banyak cobaan yang dihadapinya.

Mari kita anak-anak muda zaman sekarang berbaktilah kepada orang tua kita terutama ibu kita karena surga berada di telapak kaki ibu kita itu artinya doa orang tua akan selalu di ijabah oleh Allah SWT.

2. Perjuangan Menempuh Pendidikan

Sebagai orang yang kurang mampu Azzam punya tekad yang kuat untuk menempuh pendidikan di luar negeri.

Kemauan yang kuat memberikan jalan bagi beliau meraih beasiswa belajar ke Kairo Mesir.

Jiwa petarung dan betul-betul ingin belajar menjadi kekuatan yang menghantarkan Khairul Azzam bisa berprestasi menempuh pendidikan di luar negeri.

Dari sini kita belajar tidak ada alasan kurang mampu membuat kita putus sekolah, banyak tokoh di negeri ini memberikan inspirasi keterbatasan ekonomi tidak menghalangi untuk menempuh pendidikan.

Kita tentu juga kenal dengan ustadz kondang saat ini Ustadz Abdul Somad yang hampir memiliki kisah yang sama dengan kisah Azzam dalam cerita film Ketika Cinta Bertasbih.

Hendaknya generasi kita saat ini harus memiliki perjuangan dalam menempuh pendidikan jika ekonomi keluarga memadai harusnya pendidikan yang didapat jauh lebih baik bisa diraih.

Begitu juga sebaliknya jika ekonomi keluarga sangat memprihatinkan mari sekolah dengan benar agar kehidupan kita bisa berubah ke arah yang lebih baik lagi dimasa yang akan datang.

3. Cari Jodoh dengan Tuntunan Agama

Dalam cerita ketika cinta bertasbih perjuangan Azzam untuk menikahi Ana sangat berat bahkan Ana sendiri sudah sempat menikah dengan teman Azzam sesama mahasiswa di Mesir dulu.

Namun kekuatan doa kepada Allah menjadikan Azzam bisa menikahi Ana dalam keadaan bagaimana seorang anak gadis yang belum menikah.

Begitu luar biasa juga ketaatan Azzam beragama dimana dalam menemukan jodohnya dia terus berusaha melibatkan Allah dan membentengi dirinya dari godaan setan dengan taat ajaran agama.

Sebagai mahasiswa berprestasi dan memiliki wajah yang tampan sangat mudah bagi Azzam untuk menemukan perempuan jika dia tidak berpegang teguh kepada ajaran agama.

Dalam salah satu scene film terlihat bagaimana Azzam menolak keinginan dari putri kedutaan di Mesir yang begitu cantik dan setiap lelaki akan sulit menolak untuk mendapatkan kesempatan bisa bersamanya.

Azzam menjadikan ajaran agama untuk memuliakan perempuan dan menyelamatkan dirinya, sebuah benteng kehidupan bisa diraih dengan taat ajaran agama terlebih saat mencari pasangan hidup.

Semoga generasi sekarang mendapat inspirasi dari bagaimana film ini begitu memuliakan perempuan tidak seperti saat ini pergaulan bebas dan wanita yang sudah tidak terkendali lagi dalam menampilkan hal yang tidak pantas menjadi sesuatu yang biasa.

Mencari pasangan hidup dengan tuntunan agama akan melindungi generasi muda Indonesia dan perbaikan moral dan akhlak akan memberkahi kehidupan di negri kita.

***
Film ketika cinta bertasbih memang begitu dasyat dalam memberikan inspirasi bagi yang belum menonton filmnya sebaiknya anda menonton film tersebut dan bersiap-siap anda akan dibuat tertawa, sedih, tersenyum, menangis dan bahagia.

Yang suka membaca buku bisa juga dengan membaca novelnya kita bisa pinjam di perpustakaan terdekat.

Semoga saya dan para penulis lain serta para pembaca bisa mengambil inspirasi dari film ini dan impian saya semoga lahir karya novel sedahsyat karya-karya Kang Abik (Habiburrahman Al shirazy), amin.

Salam

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun