Bulan yang penuh berkah dan ampunan menjadi bulan yang sangat dirindukan bagi umat Islam.
Suasana bahagia akan menghampiri hari para kaum muslimin dari seluruh penjuru tanah air.
Bulan ramadhan menjadi sarana beribadah yang paling baik dari sebelas bulan lainnya.
Begitu juga siswa dan siswi sekolah pada bulan ramadhan akan melakukan pembelajaran sekaligus beribadah untuk mengisi jadwal belajar di bulan puasa.
Biasanya bulan ramadhan pembelajaran lebih menekankan penguatan pembelajaran bidang agama menyesuaikan momentum bulan puasa.
Pada zaman dahulu dan sebagian sekolah saat ini memiliki cara-cara tersendiri untuk memotivasi siswa untuk rajin beribadah.
Sekedar mengingat masa lalu saat menjadi siswa kita akan di berikan dari sekolah buku catatan ramadhan.
Buku catatan ibadah ramadhan ini memiliki fungsi mengontrol bagaimana ibadah kita di rumah.
Seperti shalat wajib, shalat tarawih, menuliskan inti sari ceramah agama, dan tentunya laporan ibadah puasa kita apakah penuh puasa tidak ada yang tertinggal selama sebulan atau ada yang tertinggal semua akan dicatatkan di buku catatan ramadhan yang di miliki setiap siswa.
Buku saku seperti ini sedikit unik namun memberikan manfaat bagi anak usia sekolah dasar yang sedang memulai pembelajaran bagaimana ibadah yang baik dan benar.
Dampak yang ditimbulkan dari adanya buku catatan ramadhan yang diberikan sekolah kepada siswa sangat banyak sekali diantaranya.
1. Siswa Semakin Rajin Ibadah
Siswa yang memiliki buku catatan ramadhan dan akan di periksa oleh guru agama setelah masuk sekolah nantinya menjadi motivasi tersendiri bagi siswa untuk semakin rajin ibadah.
Tidak mengapa jika di awal-awal hal ini dijadikan motivasi harapan kita di kemudian hari anak terbiasa  beribadah sehingga di saat dewasa ibadah sudah menjadi kebutuhan sehingga datang rasa harus melakukan ibadah tersebut.
2. Siswa Semakin Berani
Saat beribadah setiap anak akan diminta mengisi nama imam dan nama penceramah yang mengisi jadwal pada masjid atau tempat ibadah pada saat itu di buku catatan ramadhan mereka.
Seorang anak akan berusaha mencari tahu nama dan meminta tanda-tangan dari ustadz yang ada sehingga hal ini memberikan keberanian bagi anak untuk bertanya dan meminta tanda tangan para ustadz yang menjadi imam dan penceramah saat itu.
Keberanian anak untuk menghadapi orang lain saat ini menjadi sesuatu yang langka karena anak sekarang saat ini lebih disibukan dengan handphone yang membiasakan hidup tanpa berkomunikasi dengan orang lain.
3. Akhlak anak semakin baik
Buku catatan ramadhan yang tadinya sekedar memotivasi siswa untuk terus menjaga ibadahnya ternyata secara tidak langsung akan memperbaiki akhlak anak tersebut.
Anak yang rajin tadarus Al Qur'an, mendengar kajian Islami, berpuasa dan shalat maka Iman anak akan semakin baik tentunya hal ini akan berbanding lurus dengan akhlak anak tersebut.
***
Semoga kebiasaan baik sekolah di zaman dulu yang menyediakan buku catatan ramadhan kepada anak kiranya terus berlanjut hingga saat ini.
Usia anak yang masih remaja butuh pengenalan ibadah dengan berbagai cara memotivasi untuk terus beribadah menjadi hal yang paling penting dilakukan.
Kita mengharapkan kedepannya hal positif seperti ini bisa menjadi kewajiban setiap sekolah terutama di bidang pendidikan Sekolah Dasar.
Generasi yang baik adalah generasi yang rajin beribadah, semoga negara kita semakin baik kedepannya, amin.