Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Lapuk

5 September 2012   08:15 Diperbarui: 25 Juni 2015   00:53 62 2
serasa belum lama sepertinya waktu menyelinap di kulit cemara
demikian khidmat kau memandangi pucuk cemara itu, kosong
yang ditelan awan adalah kumparan nadi-nadi yang putus
tertusuk belati yang bersarang di pinggangmu yang mulai lapuk

patahan yang menyembul di meander sungai tua itu
pernah menenggelamkan lehermu hingga jakun yang kau pelihara
tak lagi bisa nyaring mengusir kelelawar yang mencari buah jambu
yang berjajar di tepian lembah tua itu

sumur yang menua, matahari yang bangka, lelehan lava yang
menyerupai fosil andesit, sebenarnya tak hiraukan akta dan lahir
pada tanggal yang ditentukan

gegar usianya terhimpit dua tebing
yang tinggal menunggu lapuknya

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun