Usaha jasa lainnya yang juga dibutuhkan oleh rumah tangga yang sibuk, dan enggan untuk memperbaiki elemen rumahnya yang rusak, adalah jasa serabutan perbaikan dan perawatan rumah. Misalnya jasa memperbaiki genteng yang bocor atau melorot, memperbaiki kran yang rusak, engsel pintu yang tidak beres, pengecetan rumah, hingga bersih-bersih rumah dan halaman rumah . Seorang teman mencoba mengelola usaha ini, ternyata mendapatkan respon yang positip. Pada umumnya mereka yang tinggal di perumahan, yang jumlahnya memang menjamur di Jogja, adalah pangsa pasar jasa terbesar. Mereka disamping memiliki tenaga tukang yang bonafid, juga mengerahkan tenaga marketingnya yang tidak sungkan-sungkan membagikan brosur di rumah-rumah dan di even-even yang melibatkan banyak orang. Disamping itu dia juga mengandalkan pada pemasangan iklan baris di sebuah koran lokal, kemudian ditindaklanjuti dengan penyebaran brosur-brosur di tempat-tempat yang menjadi pangsa pasar utamanya.
Usaha ini belum banyak dilirik orang saat ini, tapi suatu saat nanti, dengan semakin tingginya frekuensi kesibukan seseorang, maka jasa ini akan sangat dibutuhka kehadirannya. Ide yang cerdas ini lebih memikat, karena ketika orang berbicara soal property, sering hanya terjebak pada jasa arsitektur semata. Di sisi lain orang juga mudah latah untuk mengikuti trend bisnis yang sudah banyak dilakukan orang, seperti warung intenet (warnet), jasa loundry, kuliner, cuci mobil, bengkel, dsb.