Mohon tunggu...
KOMENTAR
Cerpen

Duh Gusti, Mereka Sedang Mengurai Mimpi

31 Juli 2012   20:59 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:23 138 3
Duh Gusti, mereka sedang mengurai mimpi. Ya anak-anak trotoar yang belum berkesempatan membangun mimpi-mimpinya sebagaimana anak-anak gedongan yang tinggal di loteng dan rumah-rumah yang dipenuhi dengan bunga dan ruangan penyejuk. Akankah mereka terbangun, dan bergegas menawarkan nasib pagi ini, atau mengisi  gulungan usus dan lambungnya dengan sesuap nasi sahur.

Duh Gusti,  sebentuk apa mereka , mereka-reka mimpi dinginnya. Adakah sepenggal perjalanan siangnya, terbawa di buaian tidurnya. Asap knalpot, debu, dan bau anyir aspal, mungkinkah itu konten-konten yang mereka bawa di belantara bunga tidurnya. Mengapa mereka tak bisa memilih, sebagaimana anak-anak  sebayanya ? Nasib membawanya lari ke jalan.

Duh Gusti, mereka juga anak-anak negeri. Berikanlah keselamatan, keceriaan, dan kebebasan memilih hari-hari kemenangannya, sepanjang lintas perubahan belum membawanya ke dunia yang lebih menyenangkan.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun