Duh Gusti, mengapa kepura-puraan telah menjadi infotaimen yang diobral dengan begitu mudahnya. Sandiwara apa yang terjadi, sehingga imej dan pencitraan ini menjadi bagian terpenting dari panggung sandiwara kehidupan, yang terus menerus dipertontonkan. Engkau ya Tuhan, telah mewanti-wanti : ketika tangan kanan memberi, jangan sampai tangan kiri melihatnya. Tapi apa yang terjadi ? tak ada pengorbanan yang dilewatkan oleh lensa-lensa kamera, pena, tuts-tuts komputer, dan estafet dari mulut ke mulut.
Duh Gusti, berikanlah hambamu ini sebuah pelajaran terpenting tentang arti pengorbanan, keikhlasan, dan nilai-nilai yang tidak akan membangunkan sebuah umpatan, fitnah, pujian, dan riya.