Dalam sebuah kuliah umum yang dibawakan oleh seorang Profesor dari luar negeri, Saya sempat bertanya: “krisis teori yang terjadi seperti di Indonesia, dengan alasan tertentu diakibatkan oleh kurangnya percaya diri, apa pendapat anda tentang hal ini?” Dan jawaban Profesor itu, sesuai dengan keterbatasan Saya memahaminya, kira-kira menyatakan bahwa kepercayaan diri itu erat kaitannya dengan kompetensi yang dimiliki. Saat itu Saya tidak bereaksi apa-apa. Tetapi setelah Saya sedikit merenung beberapa waktu kemudian, jawaban Profesor itu membuat Saya menjadi sedikit tidak enak. Mengapa begitu? Saya kemudian mencoba menguraikan dan mendalaminya lagi melalui tulisan ini.
KEMBALI KE ARTIKEL