Mohon tunggu...
KOMENTAR
Olahraga

Membedah Provokasi Seleksi Pemain Muda

9 Maret 2012   03:45 Diperbarui: 25 Juni 2015   08:20 266 21
Media kini memang sudah menjadi kepentingan bagi pemiliknya daripada menyuarakan kebenaran sesuai nilai-nilai dan pilar keempat dalam sebuah demokrasi. Hal ini juga dibuktikan dengan (masih) acara Indonesia Lawyer Club (ILC) yang dipandu oleh Karni Ilyas. Dalam acara tersebut ada pernyataan provokatif yang dilontarkan oleh Rahmad Darmawan (selengkapnya di sini). Mengenai pernyataan provokatif Rahmad Darmawan tersebut, ternyata tak hanya berhenti diblow-up melalui televisi, media online pun ikut-ikutan untuk menyebarkan berita provokasi ini (gue sich gk mau nyebut medianya, tapi inisialnya adalah pipanyus).

Sungguh sangat disayangkan, seleksi pemain-pemain muda untuk memperkuat Skuad Garuda di masa yang akan datang, ternyata dikait-kaitkan dengan konflik politis yang ada di sepakbola kita. Berdasarkan keterangan dari berita online tersebut, dikatakan bahwa seleksi pemain muda yang kini dilakukan oleh PSSI terjadi adanya diskriminasi terhadap pemain yang berasal dari SSB yang berafiliasi dengan klub yang berlaga di ISL.

Namun sayangnya berita tersebut langsung terbantahkan dengan adanya nama M Riandi yang merupakan dari akademi binaan klub Pelita Jaya. Pun saat permasalahan tersebut dikaitkan dengan sebuah pernyataan bahwa kejadian di Bandung yang oleh Yusuf Bachtiar (sekretaris UNI Bandung, SSB) mengatakan ada diskriminasi terhadap lima pemainnyayang dilakukan oleh caretaker Pengprov Jabar, Bambang Sukowiyono, dapat pula terbantahkan. Bukannya Karawang (Pelita Jaya) dengan Bandung itu masih sama-sama dalam Pengprov Jawa Barat?

Berita ini bisa dikatakan adalah sebuah provokasi murni, karna pada penurunan berita kontroversial ini tidak langsung dari narasumber yang bersangkutan. Timo Schunemann yang merupakan direktur pembinaan usia muda, sekaligus kepala dalam proses seleksi ini kemudian melakukan kroscek di lapangan atas fakta yang ada. Karena dirinya seperti yang dikemukakan sebelumnya bahwa demi menjaga independensi, maka timnya dalam proses seleksi tidak akan melihat siapa orangya dan dari SSB mana dia berasal.

Jawaban Timo Scheunemann via SMS kepada member FDSI (diedit penulisan tanda baca dan huruf kapital, tanpa menghilangkan substansi, untuk mempermudah pemahaman kalimat)

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun