Entah jurus apa yang digunakan oleh joni untuk merayu istri Qomar, mungkin jurus andalannya adalah "Ayolaaah, masa nggak kasian sama gue. Gue kan jomblo, sapa tau ntar disana malah gue ketemu cewek cantik yang mau gue ajak pcaran dan kemudian nikah dech. Emang nggak pengen apa gue dapat jodoh?". Mungkin juga istri Qomar juga berharap agar adiknya ini segera mendapatkan jodoh, sehingga bisa cepat berpikir dewasa dan membina rumah tangga, nggak seperti sekarang ini yang selebor. Seperti itulah biasanya Joni membujuk siapapun, selalu saja dengan dalih kejombnloannya. Untung saja komandannya nggak pernah dirayunya, bisa-bisa berabe tuh.
Pada akhirnya, keduanya berangkat menggunakan kereta api express menuju Jakarta, dengan perhitungan akan sampai Jakarta pada pagi hari dan istirahat sejenak di tempat saudara, kemudian sore harinya berangkat ke Sentul Convension Center tempat pertunjukannya.
Pagi harinya, sesampai di tempat salah seorang saudara, ternyata Joni sangat kecapean, dan dia memutuskan untuk beristirahat seharian alias tidur pulas demi tujuan utamanya untuk menyaksikan konser Katy Perry, tentu saja tak lupa untuk ngeceng, siapa tau ada cewek bening yang mau digombalinya. Joni pun meminta Qomar untuk memesan tiket, sementara dia tidur.
Sebenarnya Qomar tak tahu-menahu dengan yang namanya Katy Perry, maklum dia bukanlah seorang yang begitu suka dengan hingar-bingar segala macam pertunjukan. Tapi yah mau gimana lagi, si Joni adik iparnya ini memang sangat susah ditebak maunya, terlebih sangat susah membantah apa yang dimauinya.
Berbekal bertanya kepada seseorang di halte busway, akhirnya Qomar mendapatkan dua lembar tiket di sebuah agen penjualan tiket. "Ahh ternyata tidak susah mendapatkan tiketnya, koq kata si Joni gue disuruh datang cepat-cepat biar nggak kehabisan tiket karena saking banyaknya animo orang untuk menyaksikan konser ini? Hmmz, aneh" kata Qomar dalam hati.
Menjelang sore, kira-kira pukul dua siang, Qomar pun sampai di rumah (rumah sodara maksudnyahhh), dan segera membangunkan Joni untuk memberi tahu bahwa sudah mendapat tiket.
"Jon bangun Jon, gue udah dapet dua tiket nich," kata Qomar sambil menggoyang-goyangkan bahu Joni agar segera bangun. "Aduh, ini anak bau jigong lagi nich ah," umpat Qomar dalam hati.
"Aaaaaahhhh, gue masih capek nich," Joni pun menarik bantalnya untuk ditutupkan ke kupingnya agar tidak mendengar ocehan Qomar. Tapi percuma saja Joni menutupi kuping dengan bantal, Qomar aja malah menggoyang-goyang tubuh Joni makin keras.
"Udah jam dua siang nich, ini gue udah dapet dua tiket. Ayo buruan bangun, dasar pemalas," Qomar terlihat mulai kesal karena Joni terkesan acuh, padahal dirinya bela-belain membeli tiket.
"Huaaaaaah" Joni pun bangun, sambil bersandar di dinding dia pun menanyakan sesuatu yang dirasa janggal hingga membuatnya langsung segera bangun. "Hah, tiketnya langsung dapet, atau Cuma dikasih kupon tanda bukti?" tanya Joni.
"Ini udah dikasih kuponnya langsung, ternyata nanti pertunjukannya jam tujuh malam di Taman Ismail Marzuki" jawab Qomar sambil menyodorkan dua lembar tiket kepada Joni yang masih keheranan.
"Whatzzz, Taman Ismail Marzuki?" Segera Joni menyambar tiket yang disodorkan Qomar. Kemudian dia membaca keterangan yang tertera di tiket tersebut.