Timnas U-16 sendiri pada September lalu gagal di ajang Pra Piala Asia 2012 yang diadakan di Thailand. Timnas U-16 sempat menjadi perbincangan hangat di AFC karena menang telak 17-0 atas Guam dan memimpin klasemen dengan 9 poin dari 3 laga. Namun Garuda Muda harus pulang tertunduk karena kalah di dua laga terakhir, yakni 4-1 melawan tuan rumah Thailand dan 5-2 melawan Australia. Harapan lolos sebagai peringkat tiga terbaik pun kandas karena timnas Laos yang berhak mendapatkan tiket lolos U-16 Piala Asia 2012 sebagai peringkat tiga terbaik.
Dari nama-nama yang pada akhirnya nanti akan dikerucutkan hingga 23 pemain, terdapat nama yang tidak asing bagi publik pemerhati sepakbola tanah air, dialah Cahaya Eriyanto, kapten terbaik di ajang AC Milan Training Camp pada 2010 lalu. Kala itu Eriyanto bersama tim, sukses mengalahkan Italia di partai final turnamen yang diikuti oleh 32 negara tersebut. Sebenarnya Eriyanto juga ikut mendaftarkan diri untuk masuk skuad U-16 agar bisa berlaga pada Pra Piala Asia di Thailand, namun karena keterlambatan administrasi maka Eriyanto harus mengurungkan niatnya tersebut (aduh kasian bener, daftar aja telat, ketua pengprov-nya siapa sich? untungnya sekarang udah dipecat).
Menyikapi hal tersebut, pada akhir Desember lalu, juru bicara PSSI, Edi Elison meminta agar Eriyanto segera didaftarkan mengikuti seleksi timnas U-17 untuk berlaga di Hong Kong. Tentu saja kehadiran Eriyanto diharapkan makin melengkapi kebutuhan tim yang notabene banyak diisi oleh talenta yang telah lama bersama di timnas U-16.
Selain Eriyanto, terdapat nama-nama lain yang berasal dari luar Jabodetabek mengikuti seleksi ini. Pemain yang berasal dari luar daerah Jabodetabek tersebut adalah Ortiz Upon (Papua), Dimas Drajat (Gresik), dan Indra Nasution (Sumut).
Patut kita nantikan dan kita dukung janji Ketum PSSI, Djohar Arifin yang menjanjikan akan lebih memperhatikan pembinaan bakat-bakat muda agar di masa mendatang bisa berujung pada prestasi timnas yang membanggakan. Apalagi FIFA kini juga telah menunjuk Djohar Arifin sebagai komite persiapan untuk Piala Dunia U-20, yang tentu saja nantinya beliau akan selalu berhadapan dengan talenta-talenta muda.
Kita sebagai masyarakat pecinta bola tanah air juga harus ikut mengawasi program-program yang telah dicanangkan agar berjalan sebagaimana mestinya. Jangan lagi ada konflik-konflik yang sebenarnya berujung pada pemain yang dirasa seperti dikorbankan. Jangan sampai gara-gara sibuk berkonflik, lalu Pengda/Pengprov malah mengabaikan program dan parahnya sampai lupa mendaftarkan pemainnya untuk mengikuti seleksi timnas (eladalah, siapa sich ketua pengprov-nya). Apalagi ini adalah pemain muda yang secara frontal bisa dibilang masih polos belum (semoga tidak, bukan belum) tercemar oleh berbagai intrik dan kepentingan seperti yang dialami para seniornya. Talenta-talenta Garuda Muda pastinya keinginannya sama, yakni bermain, bermain, bermain, dan menunjukkan yang terbaik bagi Merah-Putih. Eriyanto sendiri saat kemarin diwawancarai kbr68h dan ditanya mengenai bermain di timnas untuk memajukan sepakbola tanah air, juga menjawab dengan penuh keluguannya sebagai anak muda desa usia 16 tahun.
"Justru itu. Saya ingin sekali memajukan sepak bola Indonesia. Itu cita-cita saya. Saya mau jadi pemain tim nasional sepak bola Indonesia"