Band yang digawangi oleh Chester Bennington (vocal), Rob Bourdon (drum), Brad Delson (guitar), Dave "phoenix" Farrell (bass), Joseph Hahn (turntable), dan musisi serba bisa Mike Shinoda (vocal), dengan penuh antusias 'menghantam' Senayan dengan konser yang bertajuk "A Thousand Suns World Tour". Lagu "Papercut" yang merupakan lagu yang diambil dari album pertama (Hybrid Theory) menjadi lagu pembuka menghentak diiringi para penonton yang banyak terlihat histeris. Dilanjutkan dengan "Numb" dari album kedua (Meteora) yang makin menambah antusias audiens. Tak ketinggalan pula lagu "Iridescent" yang merupakan soundtrack film "Transformers: Dark of The Moon" digeber di panggung. Aura kedahsyatan konser ini pun juga dilengkapi dengan penampilan serba bisa dari Mike Shinoda, selain melengkapi sektor vokal dengan ciri khasnya yang nge-rap, Mike pun sering beberapa kali turut memperkuat sektor musik, baik dengan gitar maupun keyboard. Lagu-lagu seperti "Crawling", "Shadow of The Day" pun juga tak kalah menambah atraktifnya penampilan Linkin Park, dan penonton pun semakin dibuat lebih semangat berjingkrak-jingkrak.
Bagi Linkin Park, konser ini adalah penampilan kedua kalinya di Indonesia, setelah sebelumnya pertama kali tampil di Pantai Carnaval, Taman Impian Jaya Ancol pada 13 Juni 2004 lalu. Jokowi sendiri juga mengaku tak mempersiapkan secara berlebihan untuk menonton konser Linkin Park kali ini. David, ajudan Jokowi pun mengatakan "Iya, tadi bapak menyempatkan nonton Linkin Park. Kebetulan paginya memang ada acara di Balai Kartini dan malamnya nonton konser" (joglosemar.com) David sendiri mengaku baru membeli tiket pada siang harinya seharja 2,5jt rupiah, karena hanya tiket dengan harga itulah yang tersedia pada siang hari tersebut.
Ketika ditanya perihal dirinya menonton konser Linkin Park, Jokowi pun menjawab dengan santai, "Apa yang salah dengan wali kota nonton musik rock? Saya ingin, ya, saya lakukan. Senang musik rock bukan berarti tidak cinta keroncong atau gamelan," tutur Jokowi (kompas.com)
Pria kelahiran Surakarta, 21 Juni 1961 ini saat ikut bergoyang di perhelatan "Rock in Solo" pun menyampaikan keinginannya untuk bisa mendatangkan 'dedengkot' musik metal yang melegenda seperti Metallica dan Megadeth ke perhelatan tahunan "Rock in Solo". Para penggemar metal saat ini pun bisa bersenang hati karena Jokowi mengungkapkan bahwa "Rock in Solo" tahun depan kemungkinan besar akan mendatangkan bintang tamu sekelas group Lamb of God.
Apapun yang dilakukan oleh pak Walikota ini, pantaslah kita ambil sisi positifnya. Merangkul semua elemen masyarakat tanpa mengerdilkan kelompok lain, patut ditiru oleh para pemimpin di negeri ini. Mungkin belum ada yang menyamai keberaniannya yang menonton konser, pergi mengunjungi pasar, survey pedagang kaki lima, dan beberapa aksi lainnya hanya ditemani satu atau dua orang ajudan saja. Jokowi juga dijadwalkan akan membuka "Festival Keroncong Solo" pada 29 September nanti, inilah wujud kecintaannya pada seni dengan tidak memandang apapun itu perbedaan gender musik.
Salam METAL buat pak Jokowi
"aaaaaaarrrrrggghhh" . . . . ,,/,
~-,"{P.S.K}",-~
Pojok Seni Kompasiana